Digugat Mantan ART Ibu, Nirina Zubir: Kamu Memang Siapa?
Kasus yang melanda Nirina Zubir dan keluarga karena mantan asisten rumah tangga (ART) almarhumah ibunya kini masih belum juga selesai. Kabar terbarunya, ART yang bernama Riri Khasmita melayangkan gugatan kepada BPN karena tak terima kalau sertifikat tanah dikembalikan kepada Nirina Zubir.
Nirina menyebutkan terkait perkembangan kasusnya saat ini baru dikembalikan empat sertifikat dari delapan sertifikat yang seharusnya dikembalikan kepada Nirina. Memang seharusnya kedelapan sertifikat diberikan kepada Nirina sebagai ahli waris keluarga, belum sempat sepenuhnya dikembalikan, Riri malah melayangkan gugatan kepada BPN.
"Jadi yang dituntut katanya BPN, katanya ada cacat administrasi, apapun lah itu. Pokoknya intinya dia protes kenapa suratnya dikembalikannya kepada Nirina gitu loh, yang padahal menurut saya jelas-jelas saya adalah ahli waris, kalau dia siapa gitu kan," kata Nirina saat ditemui usai mengisi program Brownis, Senin (22/4/2024).
Diketahui kasus pemalsuan sertifikat rumah milik ibundanya itu, Riri telah dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun dan kini sudah mendekam di bui selama lebih dua tahun. Setelah mendekam di penjara, Nirina sempat ingin bertemu dengan Riri namun hal itu urung terjadi.
"Belum, karena memang manusiawi lah, menyiapkan mental dulu lah. Karena kan saya nggak tahu ke depannya gimana, mungkin sekarang saya siap, ngomongnya siap. Tapi ketika nanti ketemu, saya kan nggak tahu ya karena saya banyak luka sekali terhadap dia," terangnya.
Niat baiknya itu juga sampai sekarang tidak dibalas dengan itikad yang baik juga. Belum sempat bertemu, Riri malah melayangkan gugatan. Hal ini juga yang membuat Nirina berpikir ulang untuk bertemu dengan mantan ART ibunya itu.
"Kemarin niatnya pengin ketemu tiba-tiba dikirimin surat gugatan, pas lagi dipikir-pikir ya udah lah nggak apa-apa kan memang niat pengin ketemuan lagi, ya lagi nguatin hati aja sih," tambahnya.
Riri sendiri telah bekerja sebagai ART di rumah ibu Nirina selama sepuluh tahun. Keluarga Nirina begitu menerima Riri tanpa sedikit pun membeda-bedakan. Tapi nyatanya kebaikan yang keluarganya berikan dibalas dengan memalsukan sertifikat rumah, pada akhirnya Nirina dan keluarga pun merasa sangat dikecewakan.
"Kemarin niatnya pengin ketemu, tiba-tiba dikirimin surat gugatan, pas lagi dipikir-pikir ya udah lah nggak apa-apa kan memang niat pengen ketemuan lagi, ya lagi nguatin hati aja sih," ungkapnya.
Dari kejadian ini, Nirina dan keluarga tak menjadi trauma untuk mempekerjakan ART baru. Tapi ia menyebut akan lebih selektif, lebih mengantisipasi, dan lebih peka ketika melihat gerak-gerik aneh dari ART.
"Sebenarnya trauma nggak, tapi lebih kepada sekarang, lebih melihat lah kalau ada rambu-rambunya. Lalu lebih selektif, lebih teliti aja. Kalau dulu tuh bener-bener istilihanya buat kami pikiran kami tuh terlalu polos ya, terlalu baik gitu loh. Nah sekarang pengin mencoba menghilangkan kepolosan itu dengan adanya kejadian ini, jadi melek sih, jadi istilahnya 'oke lo baik tapi belum tentu orang lain baik ke lo' jadi sebisa mungkin lo baik tapi dengan tetap ada batasan-batasan," tutupnya.
(tia/tia)