DULU BERGELIMANG HARTA.! Lihatlah Kondisi Terkini dan Nasib Kadir Doyok Sekarang



Kadir dan Doyok langganan menjadi pasangan dalam sinetron, film, ataupun serial komedi pada era 80-an hingga awal 2000-an. Saat membintangi sinetron Kanan Kiri Ok tahun 1995, karier Kadir dan Doyok di ranah hiburan berada di puncak popularitas. 

Mereka pun berhasil menjadi duo pelawak dengan honor termahal pada masa kejayaan.

Dua pelawak legendaris, Kadir dan Doyok bercerita mengenai lika-liku perjalanan mereka dalam berkarier. 

Karier Kadir dan Doyok di industri hiburan Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1980-an bahkan hingga sekarang. Ketika berbincang dengan Melaney Ricardo, Kadir dan Doyok menceritakan hal yang telah dilalui mereka selama 30 tahun berkarier. 


• Perbedaan pelawak dulu dan sekarang 

Menurut Kadir dan Doyok, calon pelawak zaman sekarang yang notabene merupakan mahasiswa, tidak malu mengambil profesi seperti mereka. 

Kalau dulu, kata Kadir, orang yang berpendidikan justru malu apabila terjun ke dunia lawak. "Dulu yang pendidikannya tinggi-tinggi jadi pelawak di panggung itu kayaknya malu, dagelan," kata Kadir dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo. Karena itu, Kadir dan Doyok bersyukur kini banyak anak muda yang pendidikannya tinggi memutuskan untuk jadi pelawak.


 • Tawaran yang dihindari, tapi tetap diambil 

Karena sudah puluhan tahun berkarier, Kadir dan Doyok sudah paham bagaimana situasi dan kondisi di lapangan. 

Namun mereka tetap mengambil karena butuh uang. Tawaran pertama adalah melawak di acara ulang tahun anak. Kedua di pernikahan orang Tionghoa dan ketiga di acara reuni teman. 

"Permasalahnnya kalau pengantin China itu makan enggak berhenti-berhenti. Mana mungkin orang makan mau ketawa. Kalau nyanyi masih didengerin," ujar Kadir. Alasan dari acara ketiga adalah momen yang tidak tepat untuk melawak karena para tamu undangan biasanya asyik mengobrol. Baca juga: Cerita Kadir Pernah Diare Tiga Tahun, Berat Badan Turun Drastis 


• Pelawak pekerjaan sulit 

Menurut Kadir dan Doyok, pelawak merupakan profesi yang sulit karena tidak memiliki pengarang seperti lagu. Selain itu, tidak ada sekolah yang fokus untuk mengasah kemampuan lawak selayaknya menyanyi ataupun teater. "Lawak enggak ada sekolah, tari ada, teater ada, musik ada. Kalau lawak enggak ada sekolahnya, tapi teori ada. Berat itu," ujar Doyok dibenarkan Kadir.

Dahulu, kemampuan Kadir dan Doyok dalam membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak tak perlu diragukan kembali. Keduanya bisa dibilang sebagai pelawak legendaris pada level senior di Tanah Air yang mampu menghidupkan suasana dan acara-acara yang mereka lakoni. 





Sumber : youtube_com/watch?v=--qUHiCWoXk


noreply@blogger.com (Isman Media)